Gigi berlubang bukan sekadar masalah kecil yang bikin nyeri sesaat. Banyak orang baru sadar saat rasa sakitnya sudah tak tertahankan, padahal proses kerusakan gigi itu sendiri berkembang pelan-pelan dan sering tanpa gejala. Yang bikin lebih mengejutkan, penyebab gigi berlubang tidak selalu berkaitan dengan malas sikat gigi saja. Ada banyak kebiasaan sepele yang mungkin kita lakukan setiap hari tapi ternyata sangat merusak gigi tanpa kita sadari.
Di bawah ini adalah enam penyebab gigi berlubang yang paling sering diabaikan, namun dampaknya bisa sangat fatal kalau tidak segera dicegah.
1. Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis
Bukan hal baru kalau gula punya peran besar dalam merusak gigi. Namun yang sering dilupakan adalah frekuensi konsumsinya. Misalnya, minum minuman manis sedikit-sedikit sepanjang hari atau ngemil permen setiap beberapa jam. Meski jumlahnya sedikit, bakteri mulut tetap akan mengubah gula tersebut menjadi asam yang merusak enamel gigi.
Kenapa Berbahaya?
Karena enamel yang terkikis tidak bisa tumbuh kembali. Begitu enamel melemah, gigi jadi lebih mudah berlubang. Bahkan meski kita rajin sikat gigi, kalau frekuensi konsumsi gula terlalu sering, kerusakan tetap akan terjadi.
Baca Juga:
5 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi yang Efektif Menurut Pakar Kesehatan
Tips Pencegahan:
-
Batasi minuman bergula per hari.
-
Minum air putih setelah konsumsi makanan manis.
-
Sikat gigi minimal dua kali sehari, terutama sebelum tidur.
2. Kebiasaan Mengunyah atau Mengisap Makanan Keras
Beberapa orang punya kebiasaan mengunyah es batu, permen keras, bahkan kacang-kacangan tertentu. Sekilas terlihat sepele, tapi tekanan yang terlalu kuat bisa membuat enamel retak. Celah mikro ini lalu menjadi pintu masuk bakteri.
Yang Sering Dianggap Remeh
Kebiasaan menggigit tutup pulpen atau menggigit kuku juga termasuk pemicu kerusakan gigi. Tekanan berulang membuat struktur gigi melemah.
Efek Fatalnya
Saat enamel sudah retak atau terkikis, kerusakan akan berkembang jauh lebih cepat. Gigi dapat berlubang hingga dalam, bahkan mencapai saraf dan menyebabkan infeksi serius.
3. Mulut Kering (Dry Mouth)
Ini adalah penyebab gigi berlubang yang sering terjadi tapi jarang disadari. Air liur berfungsi sebagai pelindung alami yang membantu membersihkan sisa makanan dan menetralkan asam di mulut. Ketika produksi air liur berkurang, bakteri jadi lebih mudah berkembang biak.
Penyebab Mulut Kering yang Sering Terlewatkan:
-
Kurang minum air putih.
-
Efek samping obat tertentu (antihistamin, antidepresan, dll).
-
Merokok atau vaping.
-
Bernapas lewat mulut, terutama saat tidur.
Kenapa Fatal?
Tanpa air liur yang cukup, kemunculan lubang kecil bisa berkembang sangat cepat dan tidak terasa sampai akhirnya mencapai lapisan terdalam gigi.
4. Sering Begadang atau Kurang Tidur
Tidak banyak yang sadar bahwa kualitas tidur punya hubungan langsung dengan kesehatan mulut. Ketika kita kurang tidur, kadar hormon stres meningkat. Hal ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak asam, termasuk di area mulut.
Dampaknya pada Gigi:
-
Asam berlebih mempercepat kerusakan enamel.
-
Risiko bruxism (kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur) meningkat.
-
Sistem imun melemah sehingga gusi mudah meradang.
Bruxism sendiri sangat berbahaya karena tekanan yang kuat saat menggertakkan gigi bisa merusak enamel jauh lebih cepat daripada makanan manis sekalipun.
5. Tidak Membersihkan Sisa Makanan di Area Sulit
Sikat gigi saja tidak selalu cukup kalau tekniknya tidak tepat. Area sela-sela gigi, bagian belakang gigi geraham, dan celah-celah kecil sering menjadi tempat favorit bakteri.
Yang Banyak Dilupakan:
-
Jarang menggunakan benang gigi (dental floss).
-
Buru-buru saat menyikat gigi.
-
Tidak membersihkan lidah.
Potensi Kerusakan yang Timbul
Sisa makanan yang tertinggal akan menjadi asam ketika bercampur dengan bakteri. Asam tersebut merusak enamel secara perlahan dan menciptakan titik-titik kecil yang lama-lama berkembang menjadi lubang besar.
6. Menunda Periksa ke Dokter Gigi
Ini adalah penyebab fatal yang sering banget dilakukan banyak orang. Kita biasanya hanya pergi ke dokter gigi saat sudah sakit, padahal lubang kecil di gigi tidak selalu menimbulkan rasa sakit. Ketika rasa sakit muncul, itu artinya kerusakan sudah memasuki tahap serius.
Kenapa Pemeriksaan Rutin Penting?
-
Lubang kecil bisa langsung ditambal sebelum berkembang.
-
Dokter bisa mendeteksi retakan kecil yang tidak terlihat.
-
Membersihkan karang gigi untuk mencegah kerusakan lanjutan.
Menunda penanganan bisa membuat lubang kecil berubah menjadi infeksi besar yang membutuhkan perawatan mahal seperti root canal atau bahkan pencabutan gigi.
Gigi berlubang bukan hanya soal kurangnya kebersihan, tapi juga banyak kebiasaan kecil sehari-hari yang tidak kita sadari. Dengan mengetahui penyebab-penyebab di atas, kita jadi lebih paham bagaimana cara melindungi gigi sebelum kerusakannya menjadi fatal.